Rio Sidik, Sang Bintang Perdana CNN Music at Newsroom

“Dari sisi acara, saya merasa pas. Sajiannya sekaligus untuk mengedukasi pemirsa CNN Indonesia dan pencinta musik,” kata peniup terompet yang membangun karier di Pulau Dewata. Sepanjang kariernya, Rio telah menjalin berkolaborasi dengan sejumlah musisi dunia. Sebut saja, peniup terompet Maurice Brown, juga Incognito di Bali Live International Jazz Festival 2014. Indonesia patut berbangga memiliki peniup terompet sekaliber Rio yang sudah melanglang Afrika Selatan, Malaysia, Singapura, Australia, Portugal, Spanyol, Belanda and Rusia, untuk bermusik. Rio sudah mengenal musik sejak masih jabang bayi. Sang ibu, yang gemar menyanyi, kerap memperdengarkannya lagu-lagu kesayangan. Begitu juga sang kakek, Daryono, yang seorang peniup terompet. Daryono membekali cucunya dengan pengetahuan musikal, dari instrumen, etos kerja, sampai komitmen. Diakui Rio, sang kakek mengajarinya dengan penuh kedisiplinan. Menginjak usia remaja, 14 tahun, Rio sudah berkeliling untuk bermusik. Termasuk berpartisipasi bersama Reborn, grup bentukan Indra Lesmana, pada awal milenium kedua. Di pergaulan barunya, Rio pun tak asing dengan para musisi jazz legendaris, dari Bubi Chen sampai Erwin Gutawa. Namun Rio mengelak disebut sebagai musisi jazz. “Saya memainkan banyak jenis musik.” Begitu pengakuan Rio sebagaimana tertera di akun Facebook-nya. Sekalipun menyukai jazz, ia tak ingin dilabeli sebagai musisi jazz. “Saya juga tertarik memainkan genre lain, selama terbilang baik,” katanya. Dalam kamusnya, “Jazz berarti kebebasan,” karena itu Rio tak ingin dikotak-kotakkan dalam genre tertentu. Bagaimana apiknya Rio bermusik bisa disimak lewat album ke-dua Sound of the Mystical Vibe. “Album ini kaya variasi,” kata Rio, “tak ubahnya proses kehidupan.” Sore ini, pukul 16.00 WIB, Rio siap menampilkan bakat musikalnya sekaligus mengisahkan pengalaman serunya selama bermusik di acara perdana CNN MAN. Jangan sampai terlewat!
(vga/vga)